Aku “Malam dan Nyanyian Syaitan”

-
Aku “Malam dan Nyanyian Syaitan”
Karya : Erni Rohwati, S.Pd


Malam .............(Milik Alloh)
Hening-Mu membuatku tertegun .....
Ta’jub dan rindu untuk segera menyapa-Mu......
“Subhanalloh ya ... Robb”

Rasa Syukur ini tak berarti tanpa Ridho dan karunia-Mu...
Aku Bagaikan sebutir debu tersapu angin tanpa anugerah-Mu...
Berlayar arungi lautan selami samudera...
Hanya untuk mendapatkan mutiara-Mu...
Berkelana mengitari gunung terjal nan tinggi
Tuk capai puncak “Lauh Mahfud-Mu”...

Tanpa Keraguan, melainkan optimis dan loyal dalam keteguhan
Tak henti ... ombak menerjang karang
Malam-Mu senantiasa aku nanti-nantikan
Meski semua itu hanyalah nyanyian syaitan
“wahai jiwa-jiwa yang sakit ... (firman Alloh)
Buka mata dan basuhlah muka ... (berwudhu)
Capailah malam dengan Ridho-Ku.....

Karna Taqwamu adalah berkah-Ku...”

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tikus Pithi

-
Beberapa hari terakhir di sekolah sering terdengar anak-anak menyanyikan lagu dolanan "Tikus Pithi" singkat unik liriknya, sehingga tergelitik hati untuk mencari apa sih maknanya, setelah cari mencari tanya sana sini mbah google akhirnya dapat lirik dan maknanya lagu dolanan anak tersebut dari satu blog. berikut lirik dan makna lagu "Tikus Pithi". 1. Tikus Pithi A. Lirik Lagu Tikus Pithi Duwe anak siji Cit-cit cuit, cit-cit cuit Maju perang wani mati B. Lirik Lagu dalam Bahasa Indonesia Tikus kecil/clurut Punya anak satu Cit-cit cuit, cit-cit cuit Maju perang berani mati C. Makna Lagu Tikus Pithi Dalam lagu dolanan Tikus Pithi ini tentu terdapat pertanyan kenapa hewan yang dipilih adalah Tikus Pithi. Apa itu Tikus Pithi? Tikus Pithi atau tikus clurut ini adalah jenis tikus yang paling kecil. Meskipun begitu, tikus ini sangat pandai dan bisa menggerogoti habis pakaian yang kita kenakan. Tikus Pithi ini sangat pintar
Baca selengkapnya

Sejarah

-
Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Raudlotul Huda Sekaran Madrasah ibtidaiyah Roudlotul Huda terletak di dusun Sekaran K elurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang dalam lingkungan Universitas Negeri Semarang. Pada awal mulanya seorang ulama atau kyai ternama di desa sekaran pada waktu itu beliau adalah Roomo Kyai Abdul Haq Bin H. Samsuri sebagai guru mengaji di sebuah langgar gondok musholla Nahdlotul umah dengan kemajuan yang sangat pesat terbukti santri berdatangan dari desa sendiri dan luar desa hingga sekecamatan. Maka timbullah pemikiran untuk merubah system pendidikannya di dorong oleh santri yang sudah mumpuni akhirnya berdirilah Madin atas prakarsanya.Madin berjalan lancar hingga melahirkan tokoh masyarakat, Kyai dan guru agama di desa sekaran ini namun sejarah madin sore putus pada tahun 1964 semenjak kyai wafat hingga madin bubar total keberadaanya. Bekas perjuangan kyai Abdul Haq membekas pada santri dan rekan perjuangannya hingga tokoh-tokoh rekannya beru
Baca selengkapnya